Akibat Larangan Ekspor Kelapa Sawit dan Dampak Ekonomi Bagi Petani Sawit
Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi dunia. Seperti yang kita ketahui minyak goreng merupakan bahan pokok yang di gunakan di dapur. Padahal di Indonesia itu sendiri luas area perkebunan sawit sangat banyak. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa minyak goreng bisa menjadi langka akhir-akhir ini ?,dan mengapa pemerintah membuat kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah ? lalu bagaimana dampak pertumbuhan ekonominya terhadap petani di sejumlah daerah ?. Akibat kebijakan pemerintah melarang ekspor minyak sawit mentah membuat harga beli TBS (tandan buah segar) sawit petani di sejumlah daerah merosot dan bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Kebijakan larangan ekspor kelapa sawit ini di akibatkan dari langkanya pasokan minyak goreng di pasar yang disebabkan karena pasokan dari distributor yang terhambat akibat oknumoknum nakal yang membuat harga di tengah masyarakat tertahan tinggi sejak belakangan ini.
Alasan pemerintah membuat kebijakan tersebut untuk menjadi strategi pengendali harga minyak goreng di kalangan masyarakat yang masih sangat tinggi. Ali-alih ingin menjadi strategi pengendali harga minyak kebijakan tersebut malah lebih banyak membawa dampak negatif. Salah satu dampak nyata dari kebijakan tersebut adalah penurunan harga TBS (tandan buah segar) petani kelapa sawit di beberapa sejumlah daerah. Banyak petani sawit yang meresahkan hal tersebut. Rendahnya penyerapan minyak sawit mentah akibat larangan ekspor membuat harga TBS tertekan. Bahkan di sejumlah pabrik kelapa sawit sudah tidak mampu untuk menerima TBS dari petani karena tanki-tanki penyimpanan minyak sawit mentah sudah mulai hampir penuh.
Kebijakan larangan ekspor ini menurut saya sangat tidak efektif untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng karena masalah kelangkaan minyak goreng sebenarnya adalah persoalan pendistribusiannya bukan masalah bahan baku. Akibat dari oknum-oknum yang nakal itulah yang menimbun minyak goreng dan membuat harga minyak goreng yang semakin tinggi membuat ketersediaan minyak goreng di pasar menjadi langka. Sedangkan dampak ekonominya sendiri harga TBS di beberapa daerah menjadi turun sehingga membuat petani sawit menjadi resah.
Published by: Bidang Media dan Informasi
Written by: Alfiah