Jumat, 21 Agustus 2015

SALAM PRESTASI...!!!
Para generasi emas MAHASISWA BIDIKMISI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK yang menjadi kebanggan kita bersama dan harapan bangsa..

BIDIKMISI "MENGGAPAI ASA, MENGAPAI CITA-CITA"..

Pada tgl 21 agustus 2015 dilaksanakan pertemuan pertama seluruh penerima mahasiswa bidikmisi polnep yang baru sejumlah 225 orang di auditorium polnep pukul 13.00-16.00 wib yang dihadiri oleh Pak Wawan Heryawan​, ST.MT (Pudir III), Ibu H. Sri Susilawati, SE. MM (AAK-PSI), Pak Dwi Hand​oko (Pembina Bidikmisi), Pak Dede Irwan​, ST. MT (Ketua Bidikmisi) beserta pengelola bidikmisi, dan Zairi​ (Ketua Ikmadiksi) dan tidak lupa para pengurus IKMADIKSI yang selalu semangat dalam melaksanakan setiap agenda-agenda bidikmisi.
Dalam agenda ini yang menjadi petugas pembawa acaranya tentu pengurus IKMADIKSI yaitu saudari Samawati & Arjun​.
pada pertemuan ini sangat membahagiakan karena terus terciptanya generasi-generasi penerus bangsa.
Adapun agenda yang dilaksanakan pada pertemuan ini, yaitu:
1. Sambutan kepada adek-adek yang baru yang menjadi keluarga baru.
2. Penandatangan surat pernyataan sebagai penerima bidikmisi
3. Pembuatan buku tabungan dari pihak Bank BRI

Pesan kakak-kakak untuk adek-adek baru khususnya penerima beasiswa bidikmisi, selalu ingat bagaimana rasa syukur saat ini ketika mendapatkan nikmat beasiswa bidikmisi ini terus bersyukur, sesungguhnya ini adalah amanah yang akan dipertanggung jawabkan salah satunya dengan berprestasi, tetap berbagi kebahagiaan kepada sesama, ingat pesan dan harapan orangtua kepada kita semua..

Dokumentasi Kegiatan:

Jumat, 14 Agustus 2015

UKM Fotografi dan Modelling

       
Pengembangan minat dan bakat mahasiswa di Politeknik Negeri Pontianak tampaknya mendapat perhatian yang sangat serius oleh Bidang Kemahasiswaan POLNEP. Salah satunya yaitu dengan rencana akan didrikannya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi dan Modelling. UKM ini didirikan berdasarkan pengamatan Bidang Kemahasiswaan bahwa seni fotografi dan modelling merupakan bidang seni yang banyak diminati oleh berbagai kalangan terutama para remaja, pelajar maupun mahasiswa, sehingga UKM ini dianggap memiliki prospek dan potensi yang sangat baik dan bisa berkembang di Kampus POLNEP. Seolah tidak dapat dipisahkan antara keduanya maka Bidang Kemahasiswaan berencana untuk mendirikan UKM Fotografi dan Modelling dalam satu wadah organisasi berbentuk UKM yang nantinya akan berada di bawah naungan dan pengawasan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLNEP. Untuk tahap pertama dalam rencana pendirian UKM Fotografi dan Modelling maka akan dipilih dua koordinator pendirian masing-masing dari mahasiswa dan pihak akademik kemahasiswaan, merekalah yang nantinya akan menyusun draft kelengkapan organisasi seperti proposal pendirian, struktur, tata tertib organisasi dan sebagainya. Selanjutnya akan dilakukan proses rekrutmen pengurus untuk memenuhi syarat pendirian organisasi. Saat ini proses pendirian UKM Fotografi dan Modelling sudah mencapai tahap rekrutmen pengurus dan usulan pengajuan Surat Keputusan (SK) Legalitas organisasi kemahasiswaan. UKM Fotografi dan Modelling akan lanching perdana pada acara Expo UKM 2015 yang diadakan oleh Kementerian UKM BEM POLNEP awal September mendatang. Kedepan nantinya UKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah penyaluran dan pengembangan minat dan bakat mahasiswa terutama di bidang seni fotografi dan modelling serta dapat mengharumkan nama POLNEP di ajang kompetisi lokal, nasional maupun internasional. Semoga rencana dan rancangan proses pendirian UKM Fotografi dan Modelling berjalan lancar, Aamiin.

Jumat, 03 Juli 2015

Nak, Apa Kau Benar-Benar Ingin Kuliah? Ayah Ibumu Tak Mampu Membiayaimu

Awalnya kami tak pernah berpikir untuk bisa duduk di bangku perguruan tinggi. Tak terbersit di pikiran kami kala kami masih kecil, bahwa kami saat ini bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi. Serasa dulunya itu sangatlah mustahil bagi kami. Hal itu karena kami sadar bahwa orang tua kami tak akan mampu membiayai kami untuk kuliah.
Bahkan sebagian dari kami, bisa duduk di bangku SMA sudah itupun sudah suatu yang sangat luar biasa.  Namun ternyata Allah berkendak lain, kami dijadikannya bisa ikut merasakan luasnya pengetahuan lewat perkuliahan. Kami bisa kuliah karena adanya beasiswa yang diberikan untuk kami.
Mungkin ceritanya berawal dari SMA, kala kami mulai dikenalkan oleh guru-guru kami tentang berbagai perguruan tinggi. Cerita-cerita tentang kuliah yang begitu hebat menurut kami pada saat itu. Sejak saat itu mulailah tergambar di fikiran kami untuk kuliah. Namun disisi lain, logika kami juga protes pada diri kami sendiri.
“Mana mungkin kamu bisa kuliah, lihat kondisi orang tuamu? Sadar diri saja! emang siapa yang bisa membiayai kuliahmu? Dasar nggak tahu diri!!!”.
Pikiran seperti itu seolah membenamkan mimpi kami untuk bisa kuliah. Ah rasanya memang mustahil, memang takdir kami mungkin tak akan bisa kuliah. Kami pun merasa iri ketika melihat teman-teman kami dari keluarga yang mampu, mereka yang mulai terlihat mendaftar kuliah disana-sini.
Dimana mereka berkumpul, maka mereka begitu asyiknya membicarakan rencana-rencana mereka tanpa beban. Sedangkan kami hanya bisa diam mendengarkan sambil menahan hangatnya mata kami yang mulai berkaca-kaca.
“Ah, Ya Allah apakah memang aku hanya bisa berharap semata? Andai orang tuaku bisa menguliahkanku.”
Hingga kami sering berandai-andai yang terlalu jauh, namun kami sadar itu justru membuat kami semakin bersedih.
“Nak, apa kau benar-benar ingin kuliah? Ayah Ibumu tak mampu membiayaimu, kami masih punya tanggungan adik-adikmu yang masih sekolah juga. Maafkan kami yang tak mampu mewujudkan keinginanmu”.
Mendengar kalimat itu keluar dari orang tua kami, rasanya lubuk hati kami benar-benar merasa bersalah juga karena mengutarakan cita-cita kami. Sering kali kami tak bisa berkata lagi saat itu, hanya air mata yang mengalir tanpa tertahan di pipi kami. Mungkin pelukan orang tua kami yang akhirnya menenangkan hati kami.
Ternyata dimana ada niat disitulah ada jalan. Kami mulai mendengar informasi-informasi tentang adanya beasiswa. Oh saat itu betapa riangnya hati kami mendengarnya. Seolah ada kesempatan bagi kami tuk kuliah. Kami pun mulai ikut mendaftar, walau syaratnya memang begitu banyak dan berat juga. Namun kami tetap berusaha, mungkin inilah jalan yang disediakan bagi kami untuk bisa seperti teman-teman kami.
Seleksi pun kami ikuti, ternyata tak mudah mengejar beasiswa itu. Sungguh terlalu sangat banyak pemuda-pemudi seperti kami yang memperjuangkannya. Namun kuotanya yang tak banyak, membuat hanya sebagian kecil dari kami yang lolos. Kami pun terus berjuang, berkali-kali gagal seleksi terasa semakin menciutkan nyali kami untuk tetap bertahan.
“Apakah memang mustahil bagiku untuk bisa kuliah Ya Allah? Apakah perjuangan ini tak akan membuahkan hasil.”
Pertanyaan itu sering kali terbersit dalam lamunan kami. Hingga akhirnya senyum kami pun bisa merekah pelan, disambut dengan air mata kebahagiaan karena sebuah pengumuman yang menyatakan kami telah lolos. Betapa bahagianya kami pada saat itu. Kami akhirnya menjadi seorang mahasiswa berbeasiswa. Mungkin dengan itu kami tak akan memberatkan orang tua kami.
Kuliahpun berlangsung, kadang kami pun seolah tak percaya bahwa kami telah kuliah. Bagaimana bisa kami seseorang yang dari keluarga yang rata-rata anak petani keciil, buruh, pedagang lapak dan sejenisnya bisa kuliah. Mungkin cita-cita dan keteguhan doa usaha membuat kami diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa kuliah. Serta doa orang tua kami yang penuh keajaiban telah membuat cita-cita kami dikabulkan Tuhan.
Ternyata beasiswa yang diberikan pun tak mampu menutup semua biaya perkuliah kami. Terpaksa kami memenuhinya dengan berbagai kerjaan, entah sambil berusaha jualan makanan di kampus, berjualan pulsa, ikut mengajar di sebuah bimbel atau pada malam hari kami meluangkan waktu untuk berkerja di sebuah rumah makan sekitar kampus.
Tak mungkin kami harus membebani orang tua kami di rumah, walau sesekali orang tua kami sering menawarkan bantuannya walau sedikit. Mereka merasa ingin membantu kami dibalik kebutuhan mereka yang belum tentu juga sudah terpenuhi.
Satu dua kali pun kami terpaksa menerima pemberian mereka karena kami sudah tak punya bekal di kampus. Saat-saat seperti itu pun melahirkan janji di hati kami sendiri. Sering kali air mata ikut menetes saat mengucapkannya.
“Aku berjanji ayah ibu, aku akan membahagiakan kalian suatu saat nanti. Aku berjanji!!! Maafkan anakmu ini yang masih merepotkan.”
Semangat kami untuk kuliah mungkin lebih dibandingkan teman-teman kami yang lain. Walau banyak juga teman kami non beasiswa yang prestasinya lebih dari kami. Kami mulai berani bercita-cita lebih tinggi, walau cita-cita kami tak langsung berharap menjadi sosok yang akan merubah negeri ini dengan seketika dari segala kekacauan yang ada. Namun dengan bisa kuliah, muncul harapan di hati kami.
Mungkin kami bisa mengubah kondisi perekonomian orang tua kami, itulah yang pertama terpikirkan di hati kami. Selanjutnya, semenjak kuliah kami pun jadi berani ikut memikirkan negeri ini. Mungkin ada hal yang bisa kami lakukan agar bisa bermanfaat untuk negeri Indonesia tercinta ini.
Kami selalu berusaha memenuhi kewajiban-kewajiban kami sebagai penerima beasiswa. Sungguh terlalu banyak kegiatan yang diwajibkan bagi kami. Dari seminar, worksop, pelatihan atau berbagai upacara hari-hari besar, sering kali kami lah yang jadi pengisi kursi yang paling depan.
Kadang kami pun merasa lelah, belum lagi tugas-tugas kuliah yang harus kami kerjakan dengan baik demi menjaga indeks prestasi yang menjadi kewajiban kami pula. Namun dari itu semua, justru kami menjadi terbiasa membagi waktu dengan baik. Kami pun menjadi mahasiswa yang banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari berbagai kegiatan itu.
Kami kadang heran dengan teman-teman kami yang lain, ada diantara mereka yang berkata pada kami seolah menghardik kami.
“Kamu enak, kuliah tanpa mengeluarkan biaya. Enak sekali, kamu kuliah dibiayai tanpa mengeluarkan uang sepeserpun!!!”.
Oh rasanya kalimat itu benar-benar menyayat hati kami. Kami pun seolah tak punya jawaban untuk hal itu. Seolah kalimat itu membungkam diri kami tuk bicara. Kami mengerti bahwa kami memang dibiayai, disaat itu juga kami merasa memang bukan dari keluarga yang berada.
Andai disuruh memilih pun tentu kami akan memilih menjadi keluarga yang bisa membiayai kuliah kami sendiri. Entahlah, andai mereka yang seperti itu mengerti bahwa kami telah melewati banyak kesabaran dalam memperjuangkan tuk bisa kuliah.
Itulah sedikit cerita tentang kami, mahasiswa yang bisa mengenyam perkuliahan karena mendapat beasiswa. Dari cerita singkat itu kami pun mengerti bahwa dibalik segala keterbatasan yang ada, tenyata Allah memberikan jalan kepada hambanya.
Ya, setiap orang punya harapan. Setiap orang punya kesempatan, dan yang jelas setiap orang berhak bermimpi. Maka bagimu yang sedang berjuang, beranilah bermimipi. Karena dengan bermimpi, kau menjadi hidup dalam hidupmu.


OLEH :
Agus Joko Prasetyo
Seorang pemuda yang ingin berbagi lewat tulisan. Menjadikannya tempat untuk mencari teman, kemanfaatan dan kebahagiaan dalam hidup.

Jumat, 12 Juni 2015

Tidak Ada kata “Tidak Bisa” dan “Tidak Mungkin”



Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Salam Aktivis Muda…

Perkenalkan nama saya Fitri Maulani, Wakil Ketua IKMADIKSI periode 2015-2016. Teman-teman Sudah tau apa itu IKMADIKSI POLNEP? Yah benar, Itu adalah singkatan dari “Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak” yang merupakan organisasi persatuan mahasiswa Bidikmisi yang pertama kali di KALBAR. Didirikan pada tanggal 29 Mei 2014 oleh bang Muhammad Fahri yang bisa dikatakan sebagai pencetus IKMADIKSI POLNEP. IKMADIKSI merupakan organisasi yang didirikan berdasarkan atas dasar kekeluargaan dan dibentuk untuk penampung aspirasi mahasiswa Bidikmisi demi kemajuan mahasiswa Bidikmisi. Untuk kepengurusan pertama terpilihlah seorang ketua IKMADIKSI yaitu bang Muhammad Malik dari jurusan Administrasi D4, dan wakilnya bang Wawan Darmawan jurusan Elektro D3 yang terpilih melalui sistem pemilihan secara demokratis melalui surat suara. Namun untuk periode 2015-2016, pemilihan pimpinan IKMADIKSI dilakukan secara musyawarah mufakat dan terpilihlah bang Zairi dari jurusan Akuntansi D3 sebagai ketua dan saya sendiri Fitri Maulani dari Jurusan Akutansi D4 sebagai wakil ketua pada MUBES I IKMADIKSI tanggal 30 Mei 2015. Nah, Sekarang teman-teman sudah mulai mengetahui sedikit banyak tentang IKMADIKSI. Sejarah IKMADIKSI untuk lebih rincinya dapat dilihat DI SINI.
Awalnya saya tidak pernah menyangka untuk terpilih sebagai Wakil Ketua, namun saya dipilih secara musyawarah pada saat MUBES I IKMADIKSI. Setiap amanah yang dilimpahkan, bukan hanya sekadar diberi namun ada tanggng jawab yang menanti. Hingga saya harus menerima amanah itu karena setiap amanah diberikan tidak ada dengan kata kebetulan. Saya memiliki ketua yang sangat berpengalaman, saya banyak belajar dari beliau dalam kepemimpinan. Beliau tak henti-hentinya untuk selalu mengarahkan saya. Dan beliau selalu berkata “jangan pernah takut untuk belajar karena kita di sini untuk belajar”. Itulah kalimat dari ketua saya yang merupakan pemacu semangat saya untuk bergerak dan belajar.
Disaat saya terpilih sebagai Wakil Ketua, rasa tak percaya dan rasa bahagia menjadi satu. Namun tetap saja beban amanah terasa semakin berat. Hanya saja keyakinan untuk menjalankan amanah ini dengan ikhlas membuat beban itu tak terasa. Saya yakin bahwa setiap amanah telah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa. 
Saya sebagai Wakil Ketua IKMADIKSI sekaligus sebagai perwakilan mahasiswa Bidikmisi ingin sekali menghilangkan kata “ketidak mampuan” di dalam pemikiran kita. Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa Bidikmisi bisa menjadi Leader dan mengajak mahasiswa Bidikmisi untuk bebas berprestasi dan berkarya selama itu hal yang positif. Sehingga tidak ada kata “tidak bisa” dan “tidak mungkin” bagi mahasiswa Bidikmisi, walau berbeda dengan yang lain dalam hal ekonomi. Namun jangan biarkan keterpurukan ekonomi menjadi kendala bagi mahasiswa Bidikmsi untuk maju.

Ayo kita bangkit bersama, untuk menuju Generasi Emas Indonesia.
Salam IKMADIKSI “Merangkul dengan Hati”. <3 <3


Oleh : Fitri Maulani

Wakil Ketua IKMADIKSI

Rabu, 10 Juni 2015

STRUKTUR ORGANISASI IKMADIKSI


STRUKTUR ORGANISASI
IKATAN KELUARGA MAHASISWA BIDIKMISI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
PERIODE 2015-2016




INSPIRASI PAGI

Selamat pagi Generasi Emas masa depan,.
Salam Bidikmisi, salam prestasi.....
Di bawah ini ada beberapa kalimat mutiara yang bisa menumbuhkan motivasimu untuk tetap semangat belajar. Semoga bisa menginspirasi teman-teman semua.


“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga.” – Nabi Muhammad SAW

 “Ilmu itu didapat dari lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir.” – Abdullah bin Abbas

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.” – Mario Teguh
 
 “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan itu, kamu dapat mengubah dunia.” – Nelson Mandela

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya.” – Mahatma Gandhi

 “Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini.” – Malcolm X

“Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda.” -Henry Ford

“Berikan seorang pria semangkuk nasi, dan kamu akan memberinya makanan untuk sehari. Ajarkan seorang pria memelihara padi, dan kamu akan memberinya makanan seumur hidup.” – Confusius

“Pendidikan bukanlah proses mengisi wadah yang kosong. Pendidikan adalah proses menyalakan api pikiran.” – W.B. Yeats

“Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak. Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang sama.” – Nora Roberts

“Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka harus.” – Arthur Wellesley

“Belajar layaknya mendayung ke hulu; Jika tidak maju, maka akan terhanyut ke bawah.” – NN

“Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Ia harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun.” – Abigail Adams

“Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.” – Albert Einstein

“Sekolah maupun kuliah tidak mengajarkan apa yang harus kita pikirkan dalam hidup ini. Mereka mengajarkan kita cara berpikir logis, analitis, dan praktis.” – Azis White

“Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan.” – Bill Gates

”Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence.” – Robert Frost

Salam berkuliah.com

Selasa, 09 Juni 2015

SEJARAH BERDIRINYA IKMADIKSI


A. Latar Belakang
Untuk merealisasikan Visi dan Misi Politeknik Negeri Pontianak sebagai Perguruan Tinggi yang maju, peranan Politeknik Negeri Pontianak dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya berasal dari kontribusi pengelola Politeknik  saja melainkan juga mendapat dukungan dan kontribusi yang nyata dari gerakan mahasiswa. Dalam rangka mengembangkan Pembinaan Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak untuk itu perlu adanya wadah kegiatan Organisasi Kemahasiswaan khusus mahasiswa Bidikmisi.
B. Apa itu IKMADIKSI?
Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKMADIKSI) adalah organisasi kemahasiswaan intrakampus yang dibentuk berdasarkan asas kesatuan dan kekeluargaan dari seluruh Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak yang menjadi wadah dan tonggak seluruh Mahasiswa Bidikmisi dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Mahasiswa Bidikmisi, penyaluran aspirasi, serta permasalahan-permasalahan Mahasiswa Bidikmisi lainnya.
C. Sejarah dan Perkembangan
Sejarah berdirinya IKMADIKSI diawali oleh pembentukan AMBISI (Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi) pada tahun 2012 yang dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa berprestasi dan aktivis kampus yang merupakan mahasiswa Bidikmisi angkatan pertama (2010) yaitu Susi, M.R Ramadhan, Jamhur dan Maratun Sholihah. Namun AMBISI yang dibentuk pada tahun 2012 hanya bersifat forum saja dan tidak memiliki struktur dan program kerja dan SK Kepengurusan seperti Organisasi Kemahasiswaan lainnya yang ada di POLNEP. Pada awal pembentukan organisasi ini hanya digerakkan oleh seorang ketua. Daftar nama ketua AMBISI adalah sebagai berikut:
  1. Jamhur (Administrasi Negara, 2010) - Koordinator pembentukan pengurus AMBISI.
  2. Muhammad Sutrisna (Akuntansi, 2012) - Koordinator mahasiswa Bidikmisi yang tinggal diluar ruang lingkup POLNEP (2013).
  3. Eldi (Teknik Mesin, 2012) - Koordinator mahasiswa Bidikmisi yang tinggal di dalam komplek POLNEP, Rusunawa dsb (2013).
  4. Marianto Gunawan (Administrasi Negara, 2011) - Ketua AMBISI 2013-2014.
(Sumber : Wawancara pengelola Bidikmisi, alumni mahasiswa Bidikmisi)
Selanjutnya, untuk mempermudah kinerja Pengelola Beasiswa Bidikmisi dalam mengkoordinasikan pengembangan Mahasiswa Bidikmisi dipilihlah Koordinator/ketua Mahasiswa Bidikmisi di tingkat Jurusan. Tujuannya adalah ketua yang diamanahkan nantinya diharapkan dapat mengkoordinasikan dan menginformasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan Bidikmisi kepada seluruh Mahasiswa Bidikmisi di Jurusan yang bersangkutan.
AMBISI yang berdiri pada tahun 2012 memiliki arah gerak dan kreatifitas yang cenderung kurang memiliki perkembangan, bahkan banyak pihak menilai bahwa AMBISI tidak aktif sama sekali. Hal ini disebabkan karena para aktivis penggerak AMBISI yang notabene adalah aktivis kampus sudah memiliki amanah dan kesibukan lain/di organisasi lain yang tidak bisa mereka tinggalkan. Jam terbang para aktivis tersebut sudah sangat padat, belum lagi ditambah dengan kesibukan kuliah di Politeknik yang memang penuh dengan jadwal kuliah, praktek, tugas dan sebagainya. Misalnya M.R Ramadhan yang sudah menjabat sebagai Ketua BEM POLNEP periode 2013-2014 beserta wakilnya Jamhur, Maratun Sholihah yang pada saat bersamaan mendapat amanah sebagai ketua MPM POLNEP. Penyebab lainnya adalah organisasi AMBISI tidak memiliki Surat Keputusan (SK) Legalitas Organisasi Kemahasiswaan yang dikeluarkan Direktur sehingga AMBISI tidak memiliki legalitas pergerakan dan anggaran pagudana organisasi dalam melaksanakan kegiatan serta kreatifitas keorganisasian. Tanpa SK, AMBISI hanya bersifat sebagai forum saja.
Melihat kondisi tersebut, beberapa Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2012 tergerak untuk mengaktifkan kembali organisasi AMBISI menjadi sebuah organisasi yang legal, terstruktur dan memiliki visi misi serta program kerja yang jelas dan terukur. Semangat mereka untuk membangun kembali AMBISI yang mulai tidak aktif bukan tanpa alasan. Beberapa mahasiswa yang peduli terhadap perkembangan AMBISI tersebut melihat peluang dan manfaat yang besar jika organisasi yang dimotori oleh Mahasiswa Bidikmisi ini bisa kembali diaktifkan. Namun untuk mendirikan sebuah organisasi kemahasiswaan tidaklah mudah, beberapa persyaratan yang memang cukup berat harus dipenuhi terlebih dahulu. Setelah melakukan audiensi ke Pengurus BEM POLNEP dan bertemu dengan Pembantu Direktur III bidang Kemahasiswaan, maka didapatlah informasi syarat pendirian organisasi kemahasiswaan, yaitu :
  1. Memiliki arah gerak, visi dan misi serta program kerja yang jelas dan terukur.
  2. Tidak diperkenankan membuat kegiatan yang mengambil ranah ormawa lainnya kecuali sudah ada koordinasi dengan ormawa yang bersangkutan.
  3. Jumlah anggota pada saat pendirian minimal 25 mahasiswa dan aktif.
  4. Memilki struktur, AD/ART, GBHK/Jobdesc, serta lambang organisasi beserta filosofinya.
  5. Memiliki nama organisasi yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
  6. Memiliki rancangan program kerja sampai 1 tahun ke depan.
  7. Sumber dana harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
  8. Memiliki rencana sekretariat guna melaksanakan aktifitas organisasi.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, untuk mempermudah pekerjaan dan mempercepat pendirian, beberapa mahasiswa segera membentuk Panitia Kecil Pendirian Organisasi kemahasiswaan khusus Bidikmisi yang dibentuk pada tahun 2013 sebagai berikut :
  1. Ketua Panitia, Muhammad Fahri, (Akuntansi Keuangan 2012) - Ketua Mahasiswa Bidikmisi Jurusan Akuntansi, Anggota Komisi A BEM POLNEP, staff Dep. Penyelenggara UKM IMMSAH, sebagai perumus AD/ART dan draft kelengkapan organisasi.
  2. Sekretaris, Liza, (Teknik Informatika 2013) - Anggota UKM Taekwondo.
  3. Anggota, Wawan Dharmawan, (Teknik Elelktronika 2012) - Staff Dep. Penyelenggara UKM IMMSAH, sebagai perumus nama organisasi.
  4. Anggota, Sulistiono, (Akuntansi Sektor Publik 2012) - Staff Dep. Media UKM IMMSAH, sebagai perancang logo/lambang organisasi.
Mengingat banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, perumusan pendirian organisasi ini tidaklah berlangsung singkat dan dilakukan secara sembarangan. Butuh waktu sekitar 1 tahun dari awal tahun 2013 untuk menganalisis dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi kemahasiswaan dan mahasiswa Bidikmisi pada umumnya.  Dalam perumusan AD/ART, panitia tidak membuatnya dari nol, melainkan hanya merevisi AD/ART yang sudah dirancang oleh para penggagas AMBISI yang sedikit ditambahkan dari berbagai referensi. Hal ini dilakukan untuk menghargai nilai-nilai/jasa perjuangan dari para aktivis senior Bidikmisi angkatan 2010 dalam memperjuangkan berdirinya organisasi kemahasiswaan khusus Bidikmisi di Kampus POLNEP. Setelah Rancangan AD/ART, Lambang Organisasi, Nama serta beberapa persyaratan terpenuhi, ketua panitia Muhammad Fahri memasukkan rencana pendirian organisasi khusus mahasiswa Bidikmisi ini ke dalam target 20 hari kerja Wakil Ketua BEM yang saat itu sedang mencalonkan diri sebagai pasangan kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM bersama Joko Mulyono (mahasiswa Bidikmisi Teknik Mesin angkatan 2012). 
Pada bulan Maret tahun 2014, Pasangan Kandidat No. Urut 1 Joko Mulyono - Muhammad Fahri terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM periode 2014-2015. Di dalam organisasi BEM sendiri terjadi pembenahan dan perbaikan sistem organisasi. Seiring perubahan struktur BEM, Wakil Ketua BEM berubah menjadi Wakil Presiden Mahasiswa, sehingga progja pendirian organisasi mahasiswa  Bidikmisi diubah menjadi target 20 hari kerja Wapresma, Muhammad Fahri.
Tahap awal yang dilakukan adalah open rekrutmen calon pengurus dan calon ketua. Proposal Pendirian yang diajukan ke pihak lembaga mendapat respon  yang baik dan dukungan dari Pudir III bapak M. Rafani Ginting, ST., MT. Setelah proposal diterima, SK pendirian ditangguhkan sampai terbentuknya kepengurusan. Pada hari kamis, tanggal 29 Mei 2014, diadakan pemilihan ketua AMBISI secara demokratis oleh seluruh mahasiswa Bidikmisi di Auditorium Politeknik Negeri Pontianak. Saat itu hanya ada dua Mahasiswa Bidikmisi yang mencalonkan diri sebagai calon Ketua yaitu Muhammad Malik (Administrasi Negara, 2011) dan Konomi Suprianus (Teknologi Penangkapan Ikan, 2013). Berdasarkan hasil perhitungan surat suara, saudara Muhammad Malik terpilih sebagai ketua AMBISI periode 2014-2015. Selanjutnya demi mempercepat legalitas organisasi kemahasiswaan AMBISI maka segera diadakan Rapat Kerja (Raker) tiga hari setelah pemilihan ketua.
Berdasarkan Hasil Rapat Kerja pada hari Sabtu, 31 Mei 214, maka diputuskanlah beberapa hal berikut :
  1. Logo/Lambang Organisasi yang dirancang oleh Sulistiono.
  2. Struktur Organisasi.
  3. Jadwal Screening/wawancara calon pengurus.
  4. Program kerja periode 2014-2015.
  5. Nama Organisasi yang dirumuskan oleh Wawan Dharmawan.
  6. AD/ART dan Job Description yang dirancang dan direvisi oleh Muhammad Fahri.
  7. Nama Organisasi Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi (AMBISI) berubah menjadi Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKMADIKSI), nama ini merupakan ide dari Wawan Dharmawan, yang pada saat bersamaan diamanahkan sebagai Wakil Ketua IKMADIKSI periode 2014-2015.
  8. Jadwal Pelantikan dan Ikrar Jabatan Pengurus.
  9. Draft Kelengkapan Organisasi yang disusun oleh Muhammad Fahri.
  10. Jargon IKMADIKSI, "Merangkul dengan Hati".
Berkat perjuangan yang gigih dan semangat yang tinggi dari panitia pendirian, yang disertai dengan dukungan dari seluruh mahasiswa Bidikmisi POLNEP dan pihak lembaga, berdirilah Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak (IKMADIKSI POLNEP) yang secara resmi dideklarasikan pada tanggal 29 Mei 2014. Berdirinya IKMADIKSI disahkan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Direktur tentang Legalitas Organisasi Kemahasiswaan Politeknik Negeri Pontianak, oleh Bapak Mahyus, S.Pd., SE., MM Nomor 208/PL16/KM/2014 yang diterbitkan pada tanggal 16 Juli 2014. Pengurus IKMADIKSI dilantik pada Bulan Suci Ramadhan, Kamis, 17 Juli 2014 oleh Direktur Politeknik Negeri Pontianak. Pengurus IKMADIKSI periode 2014-2015 berjumlah 65 Mahasiswa. Daftar pengurus IKMADIKSI periode 2014-2015 dapat dilihat di SUSUNAN PENGURUS 2014-2015.
Semoga kehadiran organisasi IKMADIKSI di Politeknik Negeri Pontianak dapat menambah aktifitas-aktifitas positif Mahasiswa khususnya mahasiswa Bidikmisi, menebar kebermanfaatan dan mendorong prestasi serta membangun kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional mahasiswa Bidikmisi dengan mengedepankan aspek edukasi dan sosial sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan. Aamiin.
Kami mewakili seluruh Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak angkatan 2010-2014 menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak Lembaga yang telah mendukung penuh pendirian organisasi ini khususnya kepada Bapak Mahyus, SE., MM selaku Direktur POLNEP periode 2011-2015, Bapak M. Rafani Ginting, ST., MT selaku Pembantu Direktur III periode 2011-2015, Bapak Dwi Handoko, ST., M.Eng selaku Ketua Bidikmisi yang pertama, Bapak Azmal, ST., MT selaku ketua pengelola Beasiswa Bidikmisi 2012-2013, Bapak Dede Irwan, ST., MT selaku ketua Bidikmisi 2013-sekarang, para aktivis Bidikmisi senior yang tak pernah lelah mendidik dan berbagi ilmu yang sangat berharga kepada kami, Bang M.R Ramadhan, Bang Jamhur, S.ST, Kak Maratun Sholihah, S.ST, Kak Susi, A.Md, serta para pemimpin AMBISI/IKMADIKSI terdahulu Muhammad Sutrisna, Eldi, Bang Marianto Gunawan, Kak Marlina, Bang Suhandi, Wawan Dharmawan, Siska Fattiasari, Liza, Dede Novit Azhary, Abdul Salam  dan terakhir kami ucapkan terima kasih kepada ketua IKMADIKSI yang pertama Bang Muhammad Malik yang telah berperan besar dalam membangkitkan semangat kami untuk terus berkarya tanpa henti.
Mahasiswa adalah agen perubahan. Di tangan mahasiswa perubahan-perubahan dari berbagai bidang tercipta. Sejarah telah membuktikan hal ini, dan hal ini akan kembali tercatat dalam sejarah.
Salam Prestasi..! Generasi Emas Indonesia...
(Jika terdapat kesalahan informasi, nama maupun data dan fakta dalam penulisan sejarah berdirinya IKMADIKSI ini mohon kepada semua pihak untuk segera memberikan masukan dan koreksinya. Kesalahan bisa saja terjadi dikarenakan kurangnya informasi dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Syukron jazakumullah...)

 
PANITIA PENDIRIAN IKMADIKSI


Ketua Panitia Pendirian IKMADIKSI
 MUHAMMAD FAHRI
(Akuntansi DIII 2012)


Perancang dan perumus Lambang IKMADIKSI
SULISTIONO
(Akuntansi Sektor Publik 2012)


Sekretaris
LIZA
(Teknik Informatika 2013)


Perumus Nama IKMADIKSI
WAWAN DHARMAWAN
(Teknik Elektronika 2012)



Penulis,
Muhammad Fahri

SMA Negeri 9 Pontianak.
Jurusan Akuntansi - Akuntansi Keuangan DIII 2012-2015.
Staff Departemen Penyelenggara LDK IMMSAH periode 2013-2014.
Anggota Komisi-A Bidang Ilmu dan Penalaran BEM POLNEP Kabinet Reformasi Mahasiswa periode 2013-2014.
Wakil Presiden Mahasiswa BEM KBM POLNEP Kabinet Harmoni periode 2014-2015.
Anggota Bidang Media dan Informasi IKMADIKSI periode 2014-2015.
Pendiri Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi Politeknik Negeri Pontianak.