Juara 3 Cerita Inspiratif dalam Rangka HUT IKMADIKSI ke-6
Catatan
Perjalanan Mencapai Mimpi
Defi Desiana Pardede
Jurusan Teknologi Pertanian
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
Di sebuah desa yang tak jauh dari
kota terdapat sebuah keluarga yang sempurna, mereka memiliki segalanya, kedua
orangtua romantis cukup membuat orang yang melihatnya iri, keempat anak yang
memiliki wajah indah dan rupawan, prestasi yang selalu membanggakan dan
memiliki teman-teman yang menyempurnakan kehidupan mereka. Setiap sore, selalu
ada canda tawa dalam keluarga itu, tindakan-tindakan usil si bungsu yang
menjahili kakak-kakaknya membuat sore hari terasa sempurna bagi mereka.
Keluarga itu juga sangat ramah kepada orang-orang sekitarnya. Ya, jika
dipikir-pikir keluarga seperti itu hanya ada di dunia fantasi, tetapi ternyata
di dunia nyata ada yaitu, keluarga harmonis tersebut.
Semua berjalan seperti biasanya
hingga si sulung menginjak kelas 2 SMA, seakan-akan dunia berputar 180°.
Keluarga yang tadinya sempurna hancur seketika, ayahnya masuk penjara karena
ditipu temannya sendiri, tidak ada lagi canda tawa dalam keluarga itu, tidak
ada kehangatan orangtua, semuanya berubah. Demi mencukupi kehidupan keluarga
malang itu, sang ibu harus rela menjual barang-barang dirumahnya satu per satu,
tak cukup sampai disitu, keluarga itu akhirnya harus menjual rumah yang dulunya
penuh kehangatan dan memilih mengontrak rumah yang dua kali lebih kecil dari
rumah sebelumnya. Sang ibu pun harus bekerja serabutan agar keempat anaknya
bisa melanjutkan pendidikan. Melihat keterpurukan keluarga itu, sanak
saudaranya menyarankan agar si sulung melanjutkan pendidikannya dengan dibiayai
mereka. Sang ibu berpikir mungkin itu jalan satu-satunya agar anaknya
mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak, si sulung hanya bisa pasrah,
ia juga tidak ingin menyusahkan ibunya dan ketiga adiknya. Akhirnya, si sulung
berangkat ke tempat sanak saudara yang mau menampung dan membiayai hidupnya,
semua tampak asing baginya, ia tak bisa tidur nyenyak dan terjaga ditengah
malam dengan air mata yang menetes.
Keterpurukan keluarganya tidak
membuat si sulung patah semangat, ia tidak peduli akan ejekan teman-teman nya,
mencapai mimpinya dan kembali untuk membantu keluarga nya adalah motivasi hidup
nya. Waktu terus berlalu, si sulung
akhirnya lulus dari SMA dengan nilai yang
memuaskan. Usahanya selama ini tidak sia-sia walaupun ia tidak ada waktu untuk
bermain dengan teman nya. Tiba saatnya pendaftaran Perguruan Tingggi, si sulung
sangat ingin mengambil jurusan teknik informatika di salah satu universitas di
Bandung, untuk mencapai mimpinya itu ia rela menghabiskan waktu bermain nya
dengan mempelajari soal-soal, siang dan malam. Usahanya berhasil, ia sangat
senang mengetahui nama nya ada dalam daftar calon mahasiswa baru yang lolos
seleksi. Selain itu, ia juga mendapatkan beasiswa selama 6 semester dengan
ketentuan yang berlaku tentunya. Si sulung memang mengambil program D3,
melanjutkan atau tidak akan ia putuskan dengan melihat keadaan keluarga nya
nanti.
Setelah 3 tahun berlalu, sang
ayah akhirnya keluar dari penjara. Ia memutuskan untuk memulai kembali karirnya
yang sempat runtuh. Dengan dukungan dari isteri, dan anak-anaknya, ia berhasil
bangkit setelah mengalami jatuh bangun beberapa kali. Walaupun tidak dapat
kembali seperti semula, mereka tetap bersyukur karena dapat berkumpul kembali.
Waktu liburan akhir tahun, si sulung memutuskan untuk pulang dan bertemu
keluarganya dengan uang yang telah lama ia tabung. Mereka dapat merasakan
kehangatan itu kembali, mereka sadar kebahagiaan tidak selalu di dapat dari
kemewahan. Di momen yang bahagia itu, mereka menceritakan berbagai cerita yang
belum sempat mereka ceritakan. Suasana haru dan bahagia melengkapi kisah mereka
di akhir tahun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar