Jumat, 29 Mei 2020

Catatan Perjalanan Mencapai Mimpi- Juara 3 HUT IKMADIKSI


Juara 3 Cerita Inspiratif dalam Rangka HUT IKMADIKSI ke-6

Catatan Perjalanan Mencapai Mimpi

Defi Desiana Pardede

Jurusan Teknologi Pertanian

Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

Di sebuah desa yang tak jauh dari kota terdapat sebuah keluarga yang sempurna, mereka memiliki segalanya, kedua orangtua romantis cukup membuat orang yang melihatnya iri, keempat anak yang memiliki wajah indah dan rupawan, prestasi yang selalu membanggakan dan memiliki teman-teman yang menyempurnakan kehidupan mereka. Setiap sore, selalu ada canda tawa dalam keluarga itu, tindakan-tindakan usil si bungsu yang menjahili kakak-kakaknya membuat sore hari terasa sempurna bagi mereka. Keluarga itu juga sangat ramah kepada orang-orang sekitarnya. Ya, jika dipikir-pikir keluarga seperti itu hanya ada di dunia fantasi, tetapi ternyata di dunia nyata ada yaitu, keluarga harmonis tersebut.

Semua berjalan seperti biasanya hingga si sulung menginjak kelas 2 SMA, seakan-akan dunia berputar 180°. Keluarga yang tadinya sempurna hancur seketika, ayahnya masuk penjara karena ditipu temannya sendiri, tidak ada lagi canda tawa dalam keluarga itu, tidak ada kehangatan orangtua, semuanya berubah. Demi mencukupi kehidupan keluarga malang itu, sang ibu harus rela menjual barang-barang dirumahnya satu per satu, tak cukup sampai disitu, keluarga itu akhirnya harus menjual rumah yang dulunya penuh kehangatan dan memilih mengontrak rumah yang dua kali lebih kecil dari rumah sebelumnya. Sang ibu pun harus bekerja serabutan agar keempat anaknya bisa melanjutkan pendidikan. Melihat keterpurukan keluarga itu, sanak saudaranya menyarankan agar si sulung melanjutkan pendidikannya dengan dibiayai mereka. Sang ibu berpikir mungkin itu jalan satu-satunya agar anaknya mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak, si sulung hanya bisa pasrah, ia juga tidak ingin menyusahkan ibunya dan ketiga adiknya. Akhirnya, si sulung berangkat ke tempat sanak saudara yang mau menampung dan membiayai hidupnya, semua tampak asing baginya, ia tak bisa tidur nyenyak dan terjaga ditengah malam dengan air mata yang menetes.

Keterpurukan keluarganya tidak membuat si sulung patah semangat, ia tidak peduli akan ejekan teman-teman nya, mencapai mimpinya dan kembali untuk membantu keluarga nya adalah motivasi hidup nya. Waktu terus berlalu, si sulung


akhirnya lulus dari SMA dengan nilai yang memuaskan. Usahanya selama ini tidak sia-sia walaupun ia tidak ada waktu untuk bermain dengan teman nya. Tiba saatnya pendaftaran Perguruan Tingggi, si sulung sangat ingin mengambil jurusan teknik informatika di salah satu universitas di Bandung, untuk mencapai mimpinya itu ia rela menghabiskan waktu bermain nya dengan mempelajari soal-soal, siang dan malam. Usahanya berhasil, ia sangat senang mengetahui nama nya ada dalam daftar calon mahasiswa baru yang lolos seleksi. Selain itu, ia juga mendapatkan beasiswa selama 6 semester dengan ketentuan yang berlaku tentunya. Si sulung memang mengambil program D3, melanjutkan atau tidak akan ia putuskan dengan melihat keadaan keluarga nya nanti.

Setelah 3 tahun berlalu, sang ayah akhirnya keluar dari penjara. Ia memutuskan untuk memulai kembali karirnya yang sempat runtuh. Dengan dukungan dari isteri, dan anak-anaknya, ia berhasil bangkit setelah mengalami jatuh bangun beberapa kali. Walaupun tidak dapat kembali seperti semula, mereka tetap bersyukur karena dapat berkumpul kembali. Waktu liburan akhir tahun, si sulung memutuskan untuk pulang dan bertemu keluarganya dengan uang yang telah lama ia tabung. Mereka dapat merasakan kehangatan itu kembali, mereka sadar kebahagiaan tidak selalu di dapat dari kemewahan. Di momen yang bahagia itu, mereka menceritakan berbagai cerita yang belum sempat mereka ceritakan. Suasana haru dan bahagia melengkapi kisah mereka di akhir tahun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar