Jumat, 29 Mei 2020

Bermimpi adalah Hak setiap Orang - Juara 2 HUT IKMADIKSI


Juara 2 Cerita Inspiratif dalam Rangka HUT IKMADIKSI ke-6

Bermimpi adalah Hak setiap Orang
Jessica Anatashya, Administrasi Bisnis, D3 Administrasi Bisnis

Kita adalah kumpulan orang-orang yang senang bermimpi dan menghayalkan cita-cita yang tinggi. Namun, ada saja cara semesta untuk menjatuhkan kita, mencobai kita, mematahkan semangat kita juga membuat kita sekarat, meluluhlantakkan rencana kita serta menghancurkan jalan yang sudah kita bangun sejak lama. Apakah kamu tahu maksud semesta itu?. Semesta ingin kamu lebih sabar, lebih kuat, lebih tegar, lebih rendah hati, lebih bijaksana, lebih dewasa dan lebih berlapang dada. Ia ingin melihatmu menjadi yang paling berhasil karena kunci keberhasilan adalah dengan melawan emosional dalam diri kita sendiri, melawan rasa egois kita dan juga melawan hati kita yang meninggi.
Aku seorang gadis biasa yang mempunyai sebuah mimpi sederhana yaitu bisa bersuara dan mendengarkan suaraku sendiri. Iya. Aku seorang gadis yang baru tumbuh besar, aku seorang gadis yang hanya bisa berbicara dengan jari jemariku. Aku si Tunarungu. Karena sakitku saat kecil dan akibat orang tuaku yang tidak memiliki biaya untuk mengobatiku, aku tidak terobati hingga mengakibatkan fungsi telingaku berkurang bahkan menghilang yang menyebabkan aku tidak bisa berbicara dan mendengar.
Pernah dengar kata-kata orang? Pernah. Aku menggunakan alat pendengar yang diberikan oleh guruku saat aku kelas 2 SD. Aku sekolah di sekolah luar biasa, aku bersyukur karena sekolah itu dinamakan Sekolah Luar Biasa. Mengapa? Karena hanya di sanalah aku disebut Luar Biasa sedangkan di luar sana aku disebut Cacat. Aku pernah berpikir hidupku sangat tidak adil, aku pernah berpikir aku tidak layak hadir di semesta ini, aku pernah berpikir mengapa aku?. Aku sering marah kepada orang tuaku, aku sering marah kepada semesta bahkan dalam doaku, aku menangis dan menyalahkan Tuhanku. Tapi hal itu tidak terjadi lagi, Mengapa? Karena aku sudah menemukan jawaban dari semua pertanyaanku. Pertanyaan tentang mengapa aku harus lahir ke dunia ini, pertanyaan tentang kenapa harus aku yang cacat seperti ini dan pertanyaan dimana keadilan dari semesta untukku. Semua itu untuk memberikanku kesabaran dalam menghadapi diriku sendiri, semua itu diberikan kepadaku agar aku dapat mendengarkan diriku sendiri, semua itu terjadi padaku karena Semesta mencintaiku.
Setelah lulus dari SD Sekolah Luar Biasa, aku berusaha melanjutkan sekolahku ke sekolah anak-anak biasa. Aku ingin merasakan menjadi anak-anak biasa, bukan anak istimewa yang diistimewakan. Semuanya berjalan dengan lancar, hanya saja aku tidak mempunyai teman bahkan seorang pun tidak punya. Aku bisa mendengarkan mereka, tetapi mereka tidak bisa mendengarkanku. Tetapi tidak berhenti di sana, ada mimpiku yang masih ingin ku gapai. Saat masuk ke SMK, aku masuk ke salah satu jurusan teknologi. Aku ingin menciptakan sesuatu yang dapat membantuku untuk mendengar suaraku sendiri. Tetapi saat aku di kelas 3 SMK, aku bertemu seorang teman. Setelah sekian lama, aku memiliki 1 orang teman. Dia anak laki-laki yang sangat pendiam di kelas, bagaimana bisa aku berteman dengannya aku juga tidak tahu tapi dia benar-benar sangat baik. Ia mengajarkanku bahwa berbicara tidak harus dengan suara. Katanya, caraku menyampaikan pesan dengan tulisan juga sudah disebut suara.
Ia pernah bertanya apa mimpiku, aku hanya menjawab dengan tulisan “aku ingin bersuara dan ingin bisa mendengar suaraku sendiri” lalu mimik wajahnya berubah seketika. Tetapi, sejak hari itu Ia sering memberikanku lagu-lagu kak Isyana Saraswati dan lagu kak Raisa, lama kelamaan hal itu menjengkelkan. Seperti mengejekku secara tidak langsung. Bagaimana tidak, ketika mendengarkan lagu, aku selalu ingin bernyanyi dan hal itu membuatku sangat sedih karena bagaimana mau bernyanyi bahkan menyebutkan kata “Mama” saja aku tidak bisa. Tetapi karena dialah aku bisa bersuara dan juga sudah bisa mendengar suaraku sendiri. Jika kalian berpikir dia menyembuhkanku, kalian salah. Ia memberitahuku sesuatu, begini katanya, “Jika kamu sudah hafal lirik lagunya, kamu dengarkan saja lagu itu dan lakukan gerak bibirmu seperti lirik lagu yang dinyanyikan penyanyi itu, anggap saja itu suaramu”. Sejak hari itu, aku berpikir aku sudah berhasil bersuara dan mendengarkan suaraku sendiri, meskipun orang lain tidak mendengar suaraku setidaknya aku sudah mendengarnya sendiri walaupun sebenarnya itu bukan suaraku tetapi anggap saja begitu.
Pesanku, jika kamu berani bermimpi maka kamu harus memiliki hati yang kuat untuk menerima segala konsekuensi. Karena setiap jalan yang kamu pilih itu pasti ada cobaan yang harus kamu jalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar