Juara 2 Cerita Inspiratif dalam Rangka HUT IKMADIKSI ke-6
Bermimpi adalah Hak
setiap Orang
Jessica Anatashya,
Administrasi Bisnis, D3 Administrasi Bisnis
Kita
adalah kumpulan orang-orang yang senang bermimpi dan menghayalkan cita-cita
yang tinggi. Namun, ada saja cara semesta untuk menjatuhkan kita, mencobai kita,
mematahkan semangat kita juga membuat kita sekarat, meluluhlantakkan rencana
kita serta menghancurkan jalan yang sudah kita bangun sejak lama. Apakah kamu tahu
maksud semesta itu?. Semesta ingin kamu lebih sabar, lebih kuat, lebih tegar, lebih
rendah hati, lebih bijaksana, lebih dewasa dan lebih berlapang dada. Ia ingin
melihatmu menjadi yang paling berhasil karena kunci keberhasilan adalah dengan melawan
emosional dalam diri kita sendiri, melawan rasa egois kita dan juga melawan hati
kita yang meninggi.
Aku
seorang gadis biasa yang mempunyai sebuah mimpi sederhana yaitu bisa bersuara
dan mendengarkan suaraku sendiri. Iya. Aku seorang gadis yang baru tumbuh besar,
aku seorang gadis yang hanya bisa berbicara dengan jari jemariku. Aku si Tunarungu.
Karena sakitku saat kecil dan akibat orang tuaku yang tidak memiliki biaya
untuk mengobatiku, aku tidak terobati hingga mengakibatkan fungsi telingaku
berkurang bahkan menghilang yang menyebabkan aku tidak bisa berbicara dan
mendengar.
Pernah
dengar kata-kata orang? Pernah. Aku menggunakan alat pendengar yang diberikan
oleh guruku saat aku kelas 2 SD. Aku sekolah di sekolah luar biasa, aku
bersyukur karena sekolah itu dinamakan Sekolah Luar Biasa. Mengapa? Karena
hanya di sanalah aku disebut Luar Biasa sedangkan di luar sana aku disebut
Cacat. Aku pernah berpikir hidupku sangat tidak adil, aku pernah berpikir aku
tidak layak hadir di semesta ini, aku pernah berpikir mengapa aku?. Aku sering
marah kepada orang tuaku, aku sering marah kepada semesta bahkan dalam doaku,
aku menangis dan menyalahkan Tuhanku. Tapi hal itu tidak terjadi lagi, Mengapa?
Karena aku sudah menemukan jawaban dari semua pertanyaanku. Pertanyaan tentang
mengapa aku harus lahir ke dunia ini, pertanyaan tentang kenapa harus aku yang
cacat seperti ini dan pertanyaan dimana keadilan dari semesta untukku. Semua
itu untuk memberikanku kesabaran dalam menghadapi diriku sendiri, semua itu
diberikan kepadaku agar aku dapat mendengarkan diriku sendiri, semua itu
terjadi padaku karena Semesta mencintaiku.
Setelah
lulus dari SD Sekolah Luar Biasa, aku berusaha melanjutkan sekolahku ke sekolah
anak-anak biasa. Aku ingin merasakan menjadi anak-anak biasa, bukan anak
istimewa yang diistimewakan. Semuanya berjalan dengan lancar, hanya saja aku
tidak mempunyai teman bahkan seorang pun tidak punya. Aku bisa mendengarkan
mereka, tetapi mereka tidak bisa mendengarkanku. Tetapi tidak berhenti di sana,
ada mimpiku yang masih ingin ku gapai. Saat masuk ke SMK, aku masuk ke salah
satu jurusan teknologi. Aku ingin menciptakan sesuatu yang dapat membantuku
untuk mendengar suaraku sendiri. Tetapi saat aku di kelas 3 SMK, aku bertemu
seorang teman. Setelah sekian lama, aku memiliki 1 orang teman. Dia anak
laki-laki yang sangat pendiam di kelas, bagaimana bisa aku berteman dengannya
aku juga tidak tahu tapi dia benar-benar sangat baik. Ia mengajarkanku bahwa berbicara
tidak harus dengan suara. Katanya, caraku menyampaikan pesan dengan tulisan
juga sudah disebut suara.
Ia
pernah bertanya apa mimpiku, aku hanya menjawab dengan tulisan “aku ingin
bersuara dan ingin bisa mendengar suaraku sendiri” lalu mimik wajahnya berubah
seketika. Tetapi, sejak hari itu Ia sering memberikanku lagu-lagu kak Isyana
Saraswati dan lagu kak Raisa, lama kelamaan hal itu menjengkelkan. Seperti
mengejekku secara tidak langsung. Bagaimana tidak, ketika mendengarkan lagu,
aku selalu ingin bernyanyi dan hal itu membuatku sangat sedih karena bagaimana
mau bernyanyi bahkan menyebutkan kata “Mama” saja aku tidak bisa. Tetapi karena
dialah aku bisa bersuara dan juga sudah bisa mendengar suaraku sendiri. Jika
kalian berpikir dia menyembuhkanku, kalian salah. Ia memberitahuku sesuatu,
begini katanya, “Jika kamu sudah hafal lirik lagunya, kamu dengarkan saja lagu
itu dan lakukan gerak bibirmu seperti lirik lagu yang dinyanyikan penyanyi itu,
anggap saja itu suaramu”. Sejak hari itu, aku berpikir aku sudah berhasil
bersuara dan mendengarkan suaraku sendiri, meskipun orang lain tidak mendengar suaraku
setidaknya aku sudah mendengarnya sendiri walaupun sebenarnya itu bukan suaraku
tetapi anggap saja begitu.
Pesanku,
jika kamu berani bermimpi maka kamu harus memiliki hati yang kuat untuk
menerima segala konsekuensi. Karena setiap jalan yang kamu pilih itu pasti ada
cobaan yang harus kamu jalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar